Liputan6.com, Jakarta: Partai Gerindra tidak bisa memahami rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, kesusahan yang ditanggung oleh pemerintah tidak seharusnya dibebankan pada masyarakat.
"Itu akan menciptakan kemiskinan, kualitas kesehatan, pendidikan dan lain-lain akan menurun," kata Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani dalam sidang paripurna DPR, Jakarta, Jumat (30/3).
Gerindra karena itu, kata Muzani, meminta supaya harga BBM masih seperti sekarang ini. Dalam pembahasan APBN-Perubahan 2012, Gerindra meminta supaya subsidi BBM ditetapkan sebesar Rp178 triliun. Kemudian subsidi listrik Rp64 triliun dan cadangan fiskal Rp23 triliun.
"Kami berpandangan, pemerintah bisa menambahkan cadangan fiskal sebesar Rp54 triliun," kata Muzani lagi. Selain itu, Gerindra, kata Muzani masih mempertahankan soal Pasal 7 ayat 6 di UU No. 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. "Kalau itu dihapus berarti bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945," ujarnya.
Partai Hanura tampaknya tak mau ketinggalan. Hanura konsisten menolak rencana kenaikan harga BBM itu. Selain itu, Hanura juga berpandangan selama ini pemerintah banyak melakukan inefisiensi anggaran. (mla)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar